Selasa, 30 Juni 2015

Pemuda Harapan



Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.

الْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ أَنْعَمَنَا بِنِعْمَةِ اْلإِيْمَانِ وَاْلإِسْلاَمِ. وَنُصَلِّيْ وَنُسَلِّمُ عَلَى خَيْرِ اْلأَنَامِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ.
Segala puji bagi Allah yang telah memberi sebaik-baik nikmat berupa iman dan islam. Salawat dan doa keselamatanku terlimpahkan selalu kepada Nabi Agung Muhammad SAW berserta keluarga dan para sahabat-sahabatNya semua.

Yang mulia para alim ulama, asatidz asatidzah panutan umat
Yang terhormat tokoh masyarakat, pejabat pemerintahan harapan warga.
Yang berbahagia para alumni dan seluruh undangan tanpa kecuali.


Pertama-tama marilah kita panjatkan puja-puji dan syukur ke hadirat Allah SWT atas perkenan dan ridla-Nya, yang telah memungkinkan kita untuk bertemu dalam forum yang mulia ini. Shalawat dan salam semoga senantiasa melimpah pada junjungan kita, Nabi besar Muhammad SAW, Nabi penebar rahmat untuk semesta alam.

Ada dua kebahagiaan utama pada hari ini:
1.       Bersilaturahim dengan yang mulia alim ulama, para asatidz asatidzah, tokoh masyarakat, dan pejabat pemerintahan.
2.       Berbagi dan bersilaturahim dengan calon pemimpin dimasa depan.
Hadirin wal hadirat yang berbahagia!
Bila membicarakan tentang motivasi, sebenarnya ananda semua adalah motivator kami dari dulu sampai waktu yang tidak terbatas. Tulisan ini termotivasi dari kegiatan besar yang mampu ananda rancang di bulan penghulunya bulan ini.
Tulisan ini ditujukan untuk Pemuda (Calon, Para dan Mantan).
Pada suatu hadits dijelaskan bahwa pemuda yang taat beribadah termasuk 7 golongan manusia yang mendapat naungan, disaat tidak ada lagi naungan (hari kiamat).
Dalam hadits lainnya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah Ta’ala benar-benar kagum terhadap seorang pemuda yang tidak memiliki shabwah” Artinya: pemuda yang tidak cengeng, tidak memperturutkan hawa nafsunya (membiasakan dirinya melakukan kebaikan dan berusaha keras menjauhi keburukan).
Sudah seharusnya kita juga menghayati pesan dari ulama besar DR. Yusuf Al Qaradhawi, dalam bukunya “Al waqtu fi al hayati al muslim” : “Wahai saudaraku, tatkala umurmu bertambah, bertambah pula tanggungjawab yang engkau emban, namun waktumu semakin berkurang, kekuatanmu berangsur lemah. Waktumu diusia tua sangatlah sempit, fisikmu akan terus melemah, kesehatanmu mulai turun, dan keaktifanmu mulai berkurang. Namun, kewajiban dan kesibukanmu pada saat itu terus bertambah, maka segeralah manfaatkan waktumu sekarang, karena itu merupakan sebuah peluang
Wahai Pemuda tingkatkan terus semangatmu, kejar cita-citamu, raih mimpimu dengan sekuat-kuatnya. Tapi ingat, semua itu dicapai dengan caracter yang Islami jangan salah melangkah. Ada beberapa cara meningkatkan caracter pemuda:
1.        Memperkuat iman dan amal
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu , beliau berkata, Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
a.    Mukmin yang kuat, lebih baik dan lebih dicintai Allâh Azza wa Jalla daripada Mukmin yang lemah; dan pada keduanya ada kebaikan.
b.    Bersungguh-sungguhlah untuk mendapatkan apa yang bermanfaat bagimu dan mintalah pertolongan kepada Allâh (dalam segala urusanmu) serta
c.    janganlah sekali-kali engkau merasa lemah.
d.   apabila tertimpa musibah, janganlah berkata, seandainya aku berbuat demikian, tentu tidak akan begini dan begitu, tetapi katakanlah, ini telah ditakdirkan Allâh, dan Allâh berbuat apa saja yang Dia kehendaki, karena ucapan seandainya akan membuka (pintu) perbuatan syaitan

2.        Memanfaatkan kesempatan secara maksimal
Waktu luang bisa menjadi penyakit yang membinasakan pikiran, akal dan potensi fisik manusia, karena diri manusia harus beraktifitas dan berbuat. Jika diri manusia tidak beraktifitas maka pikirannya akan beku, akalnya akan buntu dan aktifitas dirinya akan lemah, sehingga hatinya akan dikuasai bisikan-bisikan pemikiran buruk, yang terkadang akan melahirkan keinginan-keinginan buruk…
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
 “Ada dua nikmat (dari Allah Ta’ala) yang kurang diperhatikan oleh banyak manusia (yaitu) kesehatan dan waktu luang”.
3.        Mengisi waktu luang dengan yang bermanfaat dan memilih teman bergaul yang baik
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Seorang manusia akan mengikuti agama teman dekatnya, maka hendaknya salah seorang darimu melihat siapa yang dijadikan teman dekatnya”.
4.        Untuk mengobati fitnah syahwat dan mabuk cinta dengan puasa dan menikah
Sabda Rosululloh SAW di Hadis Tobrani:
“Sesungguhnya jika kepalanya ditusuk jarum dari besi adalah masih lebih baik dari pada menyentuh pada perempuan yang bukan muhrim nya”
Pada waktu yang lain Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
 “Tidak diketahui [yang lebih bermanfaat] bagi dua orang yang saling mencinta semisal pernikahan
5.        Memilih sumber bacaan yang baik dan bermanfaat
Sumber bacaan bermanfaat yang paling penting adalah :
a.    al-Qur’an
b.    hadits-hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan
c.    kitab-kitab tafsir yang berisi riwayat-riwayat tafsir yang shahih dan penafsiran akal yang benar (bersumber dua hukum diatas)

Para Pemuda yang kami hormati, ada satu perbandingan yang wajib diketahui, yaitu firman Allah SWT yang artinya:

Sesungguhnya sehari disisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun menurut perhitunganmu.” (QS. Al Hajj: 47).

Sedikitnya ada 2 pesan dari ayat ini:
a.       bukti bahwa Allah sangat Arrahman dan Arrahim kepada manusia.
Kasih dan sayang Allah SWT tidak terhingg, seumpama besarnya Pencipta dibanding umat manusia.
Perhatikan kemampuan pandangan mata di alam raya:

But this is all you ever see:

b.      jangan tertipu dengan singkatnya dunia, ketimbang baqa-nya akhirat
Secara matematis bila usia seorang hamba 100 tahun, itu setara 2,4 jam di alam akhir nanti. Apakah akan dikorbankan kenikmatan yang tidak terhingga (surga) hanya dengan 2,4 jam (dunia)?

Akhirnya marilah bersama-sama merenungkan wasiat (kata mutiara) yang disampaikan oleh dua orang Sahabat Naby yang dijamin masuk surga.

Kata-kata Mutiara Umar bin Khattab     

1.       Jika engkau menemukan cela pada seseorang dan engkau hendak mencacinya, maka cacilah dirimu. Karena celamu lebih banyak darinya.
2.       Bila engkau hendak memusuhi seseorang, maka musuhilah perutmu dahulu. Karena tidak ada musuh yang lebih berbahaya selain perutmu.
3.       Bila engkau hendak memuji seseorang, pujilah Allah. Karena tiada seorang manusia pun lebih banyak dalam memberi kepadamu dan lebih santun lembut kepadamu selain Allah.
4.       Jika engkau ingin meninggalkan sesuatu, maka tinggalkanlah kesenangan dunia. Sebab apabila engkau meninggalkannya, berarti engkau terpuji.
5.       Bila engkau bersiap-siap untuk sesuatu, maka bersiaplah untuk mati. Karena jika engkau tidak bersiap untuk mati, engkau akan menderita, rugi, dan penuh penyesalan.
6.       Bila engkau ingin menuntut sesuatu, maka tuntutlah akhirat. Karena engkau tidak akan memperolehnya kecuali dengan mencarinya.

Kata-kata Mutiara Ali bin Abi Thalib:
1.    Orang-orang yang suka berkata jujur mendapatkan tiga hal, kepercayaan, cinta, dan rasa hormat.
2.    Orang yang terlalu memikirkan akibat dari sesuatu keputusan atau tindakan, sampai kapanpun dia tidak akan menjadi orang yang berani.
3.    Ketahuilah bahwa sabaritu ibarat kepala, Jika kepalanya hilang maka keseluruhan tubuh itu akan membusuk. Sama halnya, jika kesabaran hilang, maka seluruh permasalahan akan rusak.
4.    Selemah-lemah manusia ialah orang yg tak mau mencari sahabat dan orang yang lebih lemah dari itu ialah orang yg mensia-siakan sahabat yg telah dicari.
5.    Perkataan teman yang jujur lebih besar harganya daripada harta benda yg diwarisi dari nenek moyang.
6.    Orang yang tidak menguasai matanya, hatinya tidak ada harganya
7.    Ilmu itu lebih baik daripada harta. Ilmu menjaga engkau dan engkau menjaga harta. Ilmu itu penghukum (hakim) dan harta terhukum. Harta itu kurang apabila dibelanjakan tapi ilmu bertambah bila dibelanjakan.
8.    Nilai seseorang sesuai dengan kadar tekadnya, ketulusannya sesuai dengan kadar kemanusiaannya, keberaniannya sesuai dengan kadar penolakannya terhadap perbuatan jahat dan kesucian hati nuraninya sesuai dengan kadar kepekaannya terhadap kehormatan dirinya.
9.    Cintailah temanmu biasa saja, karena mungkin ia akan menjadi penentangmu pada suatu hari, dan bencilah musuhmu biasa saja, karena mungkin ia akan menjadi sahabatmu pada suatu hari.


Harapan untukmu wahai PEMUDA :
Bersiap dan kuatkanlah zahir bathinmu untuk menggantikan mantan Pemuda dan mampu jadi teladan bagi calon Pemuda
Banyak maaf atas segala kekurangan, selamat berjuang wahai Pemuda, semoga Allah SWT meridhoi seluruh aktivitas kita didunia untuk meraih kesempurnaan akhirat, amiiin..

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh

INFO PENDAFTARAN SANTRI BARU (PPDB) PESANTREN TEI MULTAZAM

INFO PENDAFTARAN SANTRI BARU PPDB PESANTREN TEI MULTAZAM  Tahun Pelajaran 2025/2026 Berikut link Info Pendaftaran Santri Baru Pesantren Tahf...