Rabu, 1 Agustus 2018
Hotel Ibis Bandara Soeta Menuju Hotel Ibis
Kamis, 2 Agustus 2018
Menuju Madinah ke Srilanka jam 17.an, Riyadh jam 21.19
Jum’at, 3 Agustus 2018
Sampai Madinah jam 03.15
Sabtu, 4 Agustus 2018
Ahad, 5 Agustus 2018
Senin, 6 Agustus 2018
Selasa, 7 Agustus 2018
Rabu, 8 Agustus 2018
Kamis, 9 Agustus 2018
Jum’at, 10 Agustus 2018
Sabtu, 11 Agustus 2018
Ahad, 12 Agustus 2018
Senin, 13 Agustus 2018
Selasa, 14 Agustus 2018
Rabu, 15 Agustus 2018
‘Eter Makkah Aziziyah - Pengajian Ba’da magrib
Meraih Keberkahan
Mencari ilmu itu sulit, tapi yang lebih sulit itu mencari lmu yang manfaat dan berkah.
Kebanyakan yang terjadi, kalau nyari ilmu untuk pintar, ujung-ujungya mintarin orang.
Yang sulit itu mencari duit, tapi yang lebih sulit menjaga amanah yang terdapat pada duit itu
Membeli mobil itu sulit, tapi yang lebih sulit adalah merawatnya
Kamis, 16 Agustus 2018
‘Eter Makkah Aziziyah - Pengajian Ba’da Subuh
Bekal setelah Prosesi
Siapa yang ingin senang ini jalananya dan sebaliknya. Kunci sukses: fa ama man a’tho yaitu orang yang semakin besar sadaqohnya. Fashalli li rabbika wanhar (yang shalat dan berkorban). Yang kedua wattaqo (Takut kepada Allah),
sekarang ini waktu pembuktian segala ucap dan fikiran,
ketiga Meyakini adanya pembalasan, setiap manusia setelah lahir akan diikuti oleh kamera yang merekam semua (maka ada orang yang meninggal tersenyum, contohnya shalat tasbih.
Sebaliknya orang bakhil (pelit).
Rizki itu ada yang dicari ada yang mendatangi. Contoh Qorun yang bakhil.
Ada yang miskin jarang kerumah sakit, tapi setelah kaya malah sering sedekah kerumah sakit.
Jadi yang bakhil, sombong dan tidak meyakini balasan hari akhir, pasti akan selalu sulit hidupnya
Ba’da Maghrib
Jangan Usil kepada sesama Muslim
Ini adalah malam atau hari Syaidul Ayyam
Gelar haji dan hajjah melebihi seluruh gelar dialam ini langsung diwisuda / diserahkan ijazahnya oleh Allah di Padang Arafah.
Semua bertambah ilmu dan pengalaman. Karena semua keragaman akan ditemukan di masjid Nabi dan Haram.
Tapi tdk ada yang usil, karena semua mengucapkan Allahu Akbar, maka wahai calon haji dan hajjah setelah pulang ke Indonesia jangan usil kepada orang.
Juga tidak gampang menyalahkan orang, karena semua orang “melek”.
Tapi ingat ada kisah 3 orang buta mengunjungi kebun hewan. Ketiganya menafsirkan gajah sesuai pengalaman masing-masing. Yang memegang badan mengatakan gajah itu seperti kentongan, yang memgang kaki mengatakan gajah itu seperti pohon pinang dan belalai mengatakan gajah itu tipis Dan ketiganya akan bertahan dengan pendapatnya, padahal ilmunya baru seperti yang dipegangnya.
Juga ada peristiwa dinegara kita
bapak disayang sama anak (soekarno – soeharto), berkuasa sangat lama
ada juga bapak sayang sama anak dan bapak menjadi mainan anak (habibi), berkuasa tidak lebih dari satu tahun
dan bapak ngasuh anak atau bapak dituntun anak (gusdur), berkuasa hanya 2 tahunan
bapak galak sama anak (sby), berkuasa 6 tahun
ada lagi bapak tidak peduli sama anak (joko) yang tidak mau tahu dengan kondisi rakyat, hanya mementingkan kerja dan kerja.
Fa’tabiru ya ulil albab (ambillah ibarat wahai orang-orang yang berfikir). Contoh : lakukan sesuatu sesuai dengan yang ada pada diri kita. Coba perhatikan saat kita lapar, yang melangkah adalah kaki, yang mengambil adalah tangan, yang menikmati adalah mulut, diurus oleh lambung. Tapi tidak satupun yang protes maka alangkah damainya dunia ini apabila berbuat seperti anggota tubuh yang kompak. Tanpa ada iri dan dengki, semua bertugas sesuai fungsinya masing-masing.
Hikayat Tentang Alhamdulillah
Suatu hari seorang raja yng hobi berburu setelah menyiapkan panah dan perlengkapan lainnya lalu mengajak pengawal untuk berburu. Alhasil sang raja memanah rusa, dan berhasil. Lalu si raja menyuruh pengawal untuk mengurus rusa.
Karena si raja lapar, diambilah pisau dan untuk mengupas apel, tapi terjadi kecelakaan karena tajamnya pisau sehingga satu jari raja putus. Maka dipanggilah ajudan untuk mengobati, akan tetapi si pengawal malah mengucapkan alhamdulillah.
Akhirnya sang raja murka, setelah sampai di istana, si pengawal langsung dipenjara.
Tahun berlalu si raja sudah lupa dengan kejadian, juga karena senang berburu, maka pergilah untuk berburu lagi. Dan mengajak seorang pengawal yang belum pengalaman, akibatnya salah jalan dan masuk ke daerah baduy.
Mereka ditangkap, dan hukum di Baduy itu berlaku hukum pancung bagi pendatang yang tidak dikenal. Dengan syarat yang dipancung hanya yang mulus, karena raja buntung jarinya maka bebaslah sang raja.
Dengan serta merta sang raja ingat dengan pengawal yang dulu ngucap alhamdulillah, sehingga akhirnya dibebaskan
Jum’at, 17 Agustus 2018
Apartemen ‘Eter Makkah Aziziyah
Bacaan Talbiyah:
Labbaik allaahumma labbaik,
labbaika laa syariika laka labbaik,
innal hamda wanni’mata laka wal mulk
laa syariika lak.
Bisa karena biasa, maka teruslah berlatih
Ba’da Subuh
Persiapkan wukuf Arafah : beli roti arab 3 buah, dan mi 3 buah, juga bawa botol 2 liter
Pemantapan Materi: Setelah Wukuf
Kulukum raa’in wakulukum masuliin
kita semua ini adalah pemimpin dan akan ditanya tentang apa yng dipimpinnya
Ada tiga sifat sukses memimpin:
1. harus bisa terbang diudara
Artinya : harus mengawasi dan memperhatikan yang dipimpin, untuk mengetahui dan memenuhi kebutuhan yang dipimpin
2. harus bisa jalan diatas air
Artinya : Harus bisa memberikan solusi, jalan keluar yang positif dan bijaksana
3. harus bisa masuk kedalam tanah
Artinya : harus memahami isi hati yang dipimpin, sehingga bisa mengayomi dengan sabar
Nanti ada waktu yang mustajab wajib dimanfaatkan
Kata Allah kepada malaikat: Apapun keinginan mereka jangan dilarang.
Dalam suatu kitab diriwayatkan: ada 3 jamaah yang sangat akur/kompak, kata Ustadz ayo berdoa ditempat mustajab yaitu di hijir Ismail dan dibawah pancuran air (ketiganya berdoa untuk menjadi orang terkaya dikampungnya). Begitu pulang doa ketiganya diijabah.hanya saja salah seorang dari mereka berdoa dengan bercanda akan memberikan uang satu koper ke anak jin, sehingga saat ini sedang sibuk mencari anak jin. Nah pada satu malam dia bermimpi, bertemu dengan seorang kakek yang jenggotan, dan bilang ada tiga anak syetan: pertama orang yang kufur tidak mau shalat, kedua anak yang durhaka, dan ketiga orang yang pelit.
Ingat cerita 2 sarden yang disedekahkan anaknya ke anak kucing, sehingga bisa menyembuhkan penyakit ibunya.
Ba’da Maghrib
Persiapan Arafah
Wahai sekalian tamu yang sebentar lagi berkumpul di tanah Arafah, anggap saja bayangan Padang Mahsyar, maka perbanyaklah membaca lailaha illallah wahdahu la syarikalah lahul mulku walahul hamdu yuhyi wayumiitu wahuwa ‘ala kulli syai’in qadir
Amalan yang disenangi:
1. merendahkan diri dengan baca astaghfirullahal azim minkulli dambil azim waatu ilaihi min jama wazunub
2. Allah tidak bangga bila tidak mengampuni umatnya dengan memperbanyak doa Nabi Adam : rabbana zallamna ampusana waillam takhfirlana zunubana watarhammna lakunana minal khasyirin
3. baca Al Ikhlas
4. shalawat :
5. sahadat
6. baca yang lainnya
Kalau pegal, boleh keluar tenda dulu, untuk cari suasana lain, bisa ke batu yang besar,
1. untuk yang suami istri meminta maaf kepada keluarga, lalu saling mendoakan
2. Bagi yang sendiri, bicarlalh kepada batu, wahai batu aku mohon engkau bersaksi : asyhadualla ilaha illallah wasyhaduanna muhammadur rasulullah, wahai batu, saya ulangi ya
Ada hikayat si borokokok, yang pernah syahadat di Jabal Rahmah, tidak bisa dilempar ke Jahannam sebanyak 19 kali, karena dibantu oleh batu.
Ketika jamaah telah di Arafah, jangan disibukan oleh dunia (semua dibuang jauh2 termasuk hp), alangkah ruginya (yang hanya sekali seumur hidup) orang yang datang menemui Tuhannya, tapi sibuk dengan urusan dunia, maka hindarilah.
Sebagai pimpinan:
ada kisah Lukmanul hakim
berdua anakanya menuntun khimar, semua penduduk menyesalkan
anaknya menuntun bapaknya naik, penduduk mengecam bapaknya
bapaknya menuntun anaknya naik, anaknya dibilang durhaka
mereka berdua menggendong khimar, dibilang bodoh
urutan Wukuf dan Armina
1. ahad malam ke Arafah sampai
Senin Maghrib, shalat jamak
2. senin malam ke Muzdalifah
3.
selasa pagi ke Mina, melontar Jumratul Aqabah saja
kita nunggu ditenda nunggu hari Rabu atau jam 00.00 malam Rabu
setelah jam 00.00 melontar Jumratul Ula, Wustha, Aqabah
pada malam kamis, setelah jam 00.00 melontar melontar Jumratul Ula, Wustha, Aqabah.
Thawaf ifadah (thwaf, sa’i, tahalul) mungkin Kamis malam Jum’at, tapi tergantung sikon
Setelah thawaf ifadah kembali ke Apartemen, shalat Jumat di Aziziah, atau
Sabtu, 18 Agustus 2018 Apartemen ‘Eter Makkah Aziziyah Ba’da Subuh
Doa Wukuf
Buka halaman 142 dan halaman 157
buku Panduan Doa dan Zikir.
Buka halaman 181 - Menuju Muzdalifah
Mengambil batu 49
Jamak Qasar:
Maghribnya biasa 3 rakaat
Niat saya shalat Isya dua rakaat diringkas, digabungkan dengan maghrib, fardhu karena Allah ta’ala
Lalu menuju bis,
dan turun di Muzdalifah maka baca doa halaman 181
Buka halaman 183 - Menuju Mina
Setelah baca doa, masuk tenda, mungkin untuk makan dan istirahat, lalu ada pimpinan maktab untuk memandu melontar (hafalkan doa melontar jumrah) ke Jamarat Aqabah saja
Setelah melontar, kita ngumpul untuk berdoa menghadap kiblat, dipimpin Kiyai, kita hanya aamiiin
Kemudian tahalul (tahalul awal)
Usai tahalul, kita izin pulang ke apartemen, untuk mandi dan ganti baju ihram dengan baju biasa,
kemudian jalan menuju Masjidil haram untuk Thawaf Ifadah sampai tahalul (tahalul tsani) dengan niat : Saya niat thawaf ifadah
Ahad *ag
Ab4 ba2ar- A3baqarah
40ar- Yas5
4s0an-
A35 – 1 har5 sat4 0a3a0