Sambutan/Amanat Pembina Upacara
Pada Peringatan Hari Kemerdekaan RI ke 72 (17 Agustus 2017)
Di Pesantren TEI Multazam
Assalamu’alaikum wr wb
الْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ أَنْعَمَنَا
بِنِعْمَةِ اْلإِيْمَانِ وَاْلإِسْلاَمِ. وَنُصَلِّيْ وَنُسَلِّمُ عَلَى خَيْرِ
اْلأَنَامِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ.
Segala puji bagi Allah yang telah memberi sebaik-baik nikmat berupa iman
dan islam. Salawat dan doa keselamatanku terlimpahkan selalu kepada Nabi Agung
Muhammad SAW berserta keluarga dan para sahabat-sahabatNya semua.
Yang kami muliakan Pimpinan Pesantren Terpadu
Ekonomi Islam Multazam,
Yang terhormat para asatidz asatidzah yang selalu berbakti dan mengabdi dengan ikhlas
dan suci,
Yang berbahagia santri banin dan santri banat yang mudah-mudahan selalu sehat
untuk meraih sukses dunia dan akhirat, amiiin
Pertama-tama marilah kita panjatkan puja-puji dan syukur ke hadirat Allah SWT
atas perkenan dan ridla-Nya, yang telah memungkinkan kita untuk memperingati
hari kemerdekaan yang ke 72 ini. Shalawat dan salam semoga senantiasa melimpah
pada junjungan kita, Nabi besar Muhammad SAW, Nabi penebar rahmat untuk semesta
alam, semoga amanah yang diemban beliau tetap menjadi panutan kita untuk meraih
keselamatan dunia wal akhirat, amiin
Hadirin yang berbahagia,
Ada 3 doa dan 1 impian yang akan kami sampaikan pada kesempatan ini
:
3 doa
1.
Mendo’akan para ulama-syuhada yang telah berjuang, diterima semua
amalanya dan diampuni segala dosanya. Semoga kita dapat mengambil contoh dan
hikmah dari tingginya tingkat perjuangan dan pengorbanan mereka.
Sebagai gambaran untuk peserta upacara semua, mari kita lihat dengan seksama Sang Merah
Putih yang sudah berada di puncak tiang bendera itu. Renungkanlah, hari ini
kita hanya perlu beberapa menit saja untuk membuat Sang Merah Putih sampai di
puncak dan berkibar dengan anggun.
Sadarilah bahwa diperlukan waktu puluhan tahun bagi
para Perintis Kemerdekaan untuk membuat Sang Merah Putih sampai di puncak. Masa
yang panjang penuh derita. Mereka hibahkan waktu, pikiran, tenaga, bahkan nyawa
agar Sang Merah Putih bisa sampai di puncak dan berkibar di tanah tumpah darah
kita.
Marilah kita bersuyukur atas nikmat
kemerdekaan bangsa kita yang ke 72 tahun, mudah-mudahan kemerdekaan ini tetap
menjadi milik kita selamanya, sehingga tidak ada lagi yang menjajah bangsa ini.
2.
Dalam
rangka mengisi kemerdekaan, mari Berdoa semoga ananda semua kuat didua posisi :
a. Sebagai anak berjuanglah untuk menjadi anak yang sholeh-sholehah
sehingga membahagiakan orangtua,
b. Sebagai santri berjuanglah untuk menjadi santri yang taat pada
peraturan pesantren sehingga menyenangkan ustadz-ustadzah. Dalam bentuk menjaga
lisan dari perkataan dusta-perkataan kotor-menggunjing (ngomongin kejelekan
orang lain), hindari adu domba, tundukan pandangan.
Bung Karno, Bung Hatta,
dan para Perintis Kemerdekaan itu adalah pemuda terdidik. Mereka menggunakan
keterdidikannya untuk mendorong kemajuan bangsa. Wahai santri, kalian juga
pemuda terdidik dan kalian juga punya kesempatan yang sama untuk menorehkan
sejarah di Republik ini. Belajarlah dengan keras, ikhlas dan pantang menyerah.
Hari ini kita merayakan 72 tahun Indonesia merdeka, bayangkan
baik-baik bahwa saat Indonesia merayakan 100 tahun kemerdekaan nanti maka
kalianlah yang akan memimpin dan mengelola perjalanan bangsa ini. Bergegaslah,
bersiaplah dari sekarang. Bawalah Indonesia kita ini ke puncak-puncak
kecemerlangan baru.
Kalian adalah pemilik masa depan, jangan menunggu tapi tempalah akhlakmu, kepribadianmu, kembangkan prestasimu, jalin persahabatan dengan teman-temanmu, bersatulah untuk meraih masa depan..
3.
Sebagai
ustadz-ustadzah tingkatkan terus kompetensinya sehingga dapat meningkatkan mutu
pendidikan di pesantren ini. Mendidiklah dengan hati dan akhlaqul karimah, dan dengan
kedalaman serta keluasan pengetahuan agar bisa menginspirasi - jadi teladan.
Hadirin yang mulia,
1 impian yang
kami maksudkan adalah....
Pabila semua peran diatas mampu kita maksimalkan, tidaklah salah
bila mulai dari peringatan 72 tahun kemerdekaan bangsa ini kita semua
bercita-cita, agar kita semua benar-benar merdeka minimal dalam bidang ekonomi,
wabil khusus dalam kegiatan konsumsi. Karena saat ini produksi dan distribusi
barang-barang makanan masih dikuasi bangsa asing. Tanpa ada saringan/filter
makanan itu masuk kerumah tangga muslim dengan bebas, bahkan diminati/dicari.
Pesantren terpadu Ekonomi Islam konsentrasi hafizd Al Qur’an,
sangatlah tepat bila selalu menerapkan perintah Allah SWT pada ayat 168 Surat
Al Baqarah,
Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik
dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah
syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu
Tidaklah berlebihan bila berharap para alumnusnya suatu saat nanti mampu
mendirikan mall atau pusat perbelanjaan yang spesial menjual
barang-barang halal dan baik (bermanfaat untuk tubuh). Sehingga memudahkan kaum
muslimin untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari yang terjamin kehalalannya dan
mendapatkan ketentraman bathin.
Caranya? Belajarlah mengurus bisnis skala kecil, misalnya dengan
berdagang setiap hari minggu dengan produk halal, kalau jualan somay usahakan bahannya
serba halal, jualan bakso semua materialnya halal, jualan minuman/jus pakailah
bahan baku yang halal...
Jadi bila sudah terbiasa menyajikan yang serba halal tidak menutup
kemungkinan 10 - 20 tahun lagi akan berdiri mall Multazam, swalayan Multazam, Pesantren
TEI Multazam 2, 3 dst, PT. Multazam Food, PT. Multazam Air, dan lainnya.
Siapakah direkturnya? Siapakah Manajernya? Siapakah pemiliknya? Ya alumnus
Santri Multazam.
Lalu para asatidz-asatizdah jadi apa ya, tetap jadi asatidz-asatizdah
aja, plus komisaris di PT-PT tersebut.
Semoga jadi kenyataan ya Rabb !!!! aamiiiin.
Akhirnya selamat memperingati nikmatnya hari merdeka, semoga kita
semua dapat mengisi dan menikmatinya sesuai dengan posisi dan kedudukan
masing-masing. Amiiin ya Rabbal ‘alamiiin
Billahi taufik walhidayah, Assalamu’alaikum wr wb.
Pembina upacara
Munawar
Kamad MA TEI Multazam