Nabila di PTEI Multazam
Sejarah baru atau tonggak baru kehidupan keluarga kami dimulai
ketika putri kesayangan kami Siti Nabila Fauziah masuk pesantren. Dan hari
minggu tanggal 26 Juli 2015, Nabila memasuki dunia baru di PTEI Multazam. Rumah
pasti akan sedikit sepi tanpa Nabila (karena Nabila suka kesel ama Wafi)
Sebenarnya kami tidak kuat untuk berpisah dengan Nabila. Pagi
minggu itupun kelihatan sekali betapa beratnya nabila meninggalkan kebiasaan
selama ini. Pagi-pagi sibuk dengan Shofwan, nyuapin, ajak main, nonton bareng
di netbook. Sambil telungkup bareng nonton Bismillah, upin ipin, dora emon, boboiboy
atau yang terbaru KRL... kadang-kadang video-video shalawatan, nyanyian doa dan
lainnya. Nah di pagi ini, Nabila melihat Shafwan nonton bareng ama abangnya Wafi
dan Zimam serta Kaka (Ula), Nabila hanya bisa terdiam, tiduran telungkup beberapa
saat menghadap dinding (sayangnya tidak sempat difoto) diruang tamu tanpa
berkata apa-apa.
Kamipun merasakan betapa beratnya melepas Nabila, tapi ini
harus terjadi, tidak boleh gagal. Karena takutnya tidak bisa menggali potensi
dirinya untuk meraih ilmu yang bermanfaat untuk Nabila, keluarga, umat muslim
(agama) dan bangsanya. Memang masih terasa betapa suara serak Nabila membuat
sedih, tak jarang setahun terakhir kalau pulang ngaji jam 20an (kadang-kadang
sampai jam 21an) berdua kakak Ula, setelah mengucap salam kami pura-pura tidur,
dan tidak segan-segan dengan manjanya Nabila mengitik-ngitik pinggang... lalu
salim...
Terbayang juga waktu usia 2 tahunan, kalau Nabila bangun
malam-malam, keluar kamar dengan muka merah (seperti mau nangis) pasti minta minum.
Karena emang dari segi fisik lebih besar (bongsor) dibanding kakak Ula. Jadi bawaanya
hauuus aja.
===bersambung===