Sungai Talang – rindu kampuang jo Bako
Suatu kampuang, yang sangat berarti dalam keberadaan kami, di alam ini. Karena di Sungai Talanglah, lahir dan dibesarkannya ayah (Apa) kami. Kami sangat rindu Sungai Talang, rindu bako.
Kampuang ini sangat indah, terletak didaerah ketinggian. Untuk mencapainya, “dulu” (sebelum ada jalan yang baik) mesti melewati lembah dan menyeberangi sungai yang sangat jernih. Airnya mengalir cukup deras dan ada bagian yang tidak dalam, untuk dilalui.
Kami pernah mandi dan mencuci disungai tersebut. Walau peristiwa ini sudah hampir 45 tahun berlalu. Tapi serasa belum lama, karena Apa memang jarang pulang kampuang (untuk mengajak kami silaturahim dengan Ande, Uni, Ajo, Apak dan bako-bako semua).
Tapi tadi, (1 Muharam 1441/1 September 2019) bayangan kampuang Sungai Talang seakan hadir didepan mata, tatkala Ajo Bakri mengadakan pesta pernikahan putrinya. Hanya saja kami tidak bisa mengenal semua tamu, beberapa saja yang mampu diingat dan mengingat kami. Tapi tidak apalah, ini sudah cukup mengobat rindu. Tarimo kasi yo bako-bako nan mulie. Dari lubuk hati terdalam, kami mohon maaf, karena belum punya peran apa-apa untuak Sungai Talang.
Gedung IKSG – Ulujami Pesanggrahan, South Jakarta City
.jpeg)