Itu Dulu
Dulu, kita yang melihat orangtua kita berangsur tua,
Dulu, kita yang melihat orangtua kita mulai susah mengunyah
makanan yang keras/bijian,
Dulu, kita yang hidup bersama orangtua kita yang mulai
pikun,
Dulu, kita yang menyaksikan orangtua kita pergi menghadap yang
maha Khaliq, Allah SWT,
Dulu, mungkin kita sering ikut shalat jenazah saudara/teman yang telah duluan,
Dulu, kita yang sering membezuk orang lain sakit terbaring dirumah
sakit,
Dulu, kita mungkin yang sering sedekah, patungan dengan
teman-teman mengumpulkan uang ta’ziyah seikhlasnya,
Dulu, saat melayat/ta’ziyah, kita mungkin yang merogoh saku untuk
mengisi baskom mungkin dengan recehan terkecil,
Dulu, kita yang mungkin sering hadir tahlilan, ketika ada
saudara yang berpulang,
Dulu, kita mungkin suka mengantar jenazah saudara atau teman
keperistirahatan terakhir,
Dulu, mungkin kita sering menghina ketidakberesan orangtua
dalam berpakaian,
Dulu, kita mungkin yang membenci ada orangtua yang
berantakan makanan dan minumnya,
Percayalah,
yang dulu terjadi akan segera kita jalani,
Mungkin jauh lebih hina,, dari apa yang kita lihat,
Mungkin jauh lebih sakit, dari mereka yang dulu kita bezuk,
Mungkin lebih menderita, dari apa yang dulu kita saksikan,
Edisi: memohon doá
PTEI Multazam – 11 Rabiúl Awal 1441 H/081119