Selasa, 21 Juli 2015

ILMU MA'RIFAT (Bahagian Ketiga)



ILMU MA’RIFAT 3

لاا له الا الله محمد الرسول الله
معرفةالله
DISUSUN OLEH: USTAZ AHMAD HAITAMI BIN H. AINI BANJARMASIN (KALIMANTAN SELATAN)

DITULIS ULANG OLEH: MUNAWAR, SE. BIN TM (SERPONG BANTEN - 2007)

PASAL : MENGENAL PERMULAAN DAN KESUDAHAN KITA SEKALIAN MANUSIA
Belajarlah kita jika tidak tahu asal permulaan

Sewaktu turun kepada bapak kita madi namanya, selagi di dalam kalam menikam namanya, tatkala terhujam nukhtah namanya, tatkala terhenti lahut namanya, sewaktu berdiri alif namanya sesudah lengkap ikun namanya tatkala terhantar salam namanya, atau mun’im namanya, dan sewaktu keluar ia dari rahim ibu solihin namanya, dan tatkala ia menangis dalilnya Allah dan setelah tahu ia berkata Ahmad namanya, dan setelah ia dapat berjalan yaitu Muhammad namanya setelah ia sempurna rasulullah namanya, maka sempurnalah roh idhafi namanya. Inilah yang bernama permulaan dan kesudahan Muhammad. Maka dikatakan Rasulullah karena rahasia kepada Allah.
Bermula tatkala rahasia itu sehari semalam dalam rahim ibu, Hu-Hu pujinya, tatkala rahasia itu tiga hari tiga malam di dalam rahim ibunya subhanallahi pujinya, artinya zat Allah pujiannya, tatkala rahasia itu 3 bulan di dalam rahim ibunya Allahu Akbar pujinya, artinya maha besar meliputi sekalian alam. Tatkala 9 bulan di dalam rahim ibunya لا اله الا الله  , pujinya

Puji Tubuh                   لا اله الا الله
Puji Hati                       Allah – Allah
Puji Roh                       Allah-Allah atau Ah-Ah
Puji sir                         Hu-Hu

PASAL : KENYATAAN
Adapun ujud itu ujud Allah sekali-sekali jangan ada ujud yang lain dari pada Allah, inilah sebenar-benarnya diri. Begitu kelakuan jangan ada yang lain karena jika ada maka menjadi nafsi hamba jua, Adapun nafsi rabbah itu tiada menerima salah satu, melainkan suci zahir dan batin.
Zat artinya Ujud Allah semata-mata, itu yang benar-benarnya diri kita, baik berjalan itu ujud Allah, melihat itu basyar Allah dan berkat-kata itu kalam Allah dan lain-lainnya, artinya : Jangan ada ujud yang lain, jika ada maka batal.
Firman Allah : اَنَا فِى ظَـنِّيْ عَبْدِيْ
Artinya : Aku berada di dalam sangka hamba-Ku. Maka sudah lengkap ujud kita ini, ujud Allah

Ingat akan firman Allah tersebut, jangan lagi mengatakan batil jiwa tahu ujud dirinya itu ujud Allah jua dan tiada lupa dan tiada berserikat dan tiada berhakikat dan berma’rifat melainkan kudrat sendirinya.
Firman Allah :  كلا اناعبد ماربي artinya jika Aku hamba nama Tuhanku كلاانا رب ماعبدي artinya jika Aku tuhan mana hambaku. Oleh karena itu jangan memuji Allah karena Allah itu sifat kita, dan jangan memuji Muhammad karena Muhammad itu sifat kita, inilah tanda Allah. Karena tiada yang mempunyai ujud hanya ujud Allah
الإِنْسَانُ سِرِّيْ وَاَنَا سِرُّهُ وَ سِرِّيْ صَفَاتِيْ لاَ غَيْرِ اِلاَ اَنَا
Artinya : Insan itu rahasia-Ku dan rahasia-Ku itu sifat-Ku dan sifat-Ku itu tiada lain daripada tiada yang ada kecuali Aku

الله                             محمد                         انسان
ALLAH                                    MUHAMMAD                        INASAN        
Bermula adapun Ali Allah itu yaitu zat Allah ta’ala dari Allah dan sebenar-benarnya diri yaitu roh nabi Muhammad, adapun sifat Allah itu rupa nabi Muhammad S.A.W dan asma Allah itu yaitu nama Muhammad dan Af'al Allah itu yaitu kelakuan Nabi Muhammad. Maka roh idhafi menjadi rahasia kepada kita, di dalam jantung tempatnya, di dalam fuad yang hidup pada kita yang berkata-kata di dalam badan kita.
Adapun Ra (Akbar) itu tubuh kita ini jadi bisa berlaku-laku dan sebagainya. Adapun rahasia itu memerintah hati, dan hati itu memerintah tubuh, berlakunya tubuh itu berbagai-bagai kelakuan, inilah sebenar-benarnya diri yang kita kenal siang dan malam, sebab semuanya dari pada Muhammad.

PASAL : PADA MENYATAKAN RUKUN TIGA BELAS
Adapun rukun Qalbi itu dua perkara : yaitu niat dan tertib
Adapun rukun Quali lima perkara : yaitu Takbiratul ihram, fatihah, tahyat, sholawat, salam
Adapun rukun Fi’li itu enam perkara : yaitu berdiri betul, ruku’, i’tidal, sujud, duduk antara dua sujud, duduk tahyat, maka dipergantungan pada firmannya.
عَالِمُ الغَيْبِ وَلشَّهَادَةِ
Artinya : Ia jua yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata
Dan ruku’ qalbi dipertanggungjawabkan dapat asma, maka firman Allah
وَاللهُ بَصِيْرُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ
Artinya : Dan Allah jua yang melihat barang perbuatan segala hambanya

Dan ketahui pula Kosad itu apa kepada kita, Ta’arud itu apa kepada kita dan Ta’yin itu apa kepada kita ? karena jika tidak tahu maka tidak sempurna sembahyangnya.
Adapun Kosad itu tubuh kita yang menyatakan niat dan perbuatan yang sempurna.
Adapun sebenar-benarnya niat itu ialah tiada huruf tiada suara, tiada bertempat ialah Zat Allah yang mutlak
لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْئٍ
Ialah yang melemahkan kepada sekalian yang maujud dan melingkupi kepada sekalian yang maujud itu di alam ini.
Adapun Ta’rud itu menyatakan fardu dan sebenar-benarnya fardu itu ialah sifat Allah ta’ala A’yan Syabitah, ialah nur Muhammad, ujud tempatnya tajalli sekalian roh manusia.
Adapun sebenar-benarnya Ta’yin itu nyata, ialah af'al Allah pada alam malakut, yaitu jasad Adam, itulah tubuh kita, tiada lain :
Allah               = Asal              Kosan              = Ahadiyah     = Nyawa muhammad
Muhammad     = Fardhu          Ta’rud              = Wahdah       = Hati Muhammad
Adam               = Zahir            Ta’yin              = Wahdaniyah= Tubuh Muhammad

PASAL : MENYATAKAN MULA-MULA DUNIA TATKALA BELUM ADA SESUATU
Maka Allah melingkupi Nur Muhammad itu sendirinya di dalam perkataan, Allah KUN FA YAKUN كُنْ فَيَكُنْ  Dan Muhammad itu sendirinya di dalam lingkungan dari pada Nur Zat, semesta sekalian alam ini perbuatan Nur juga, maka barang siapa belum tahu jalan ini jangan membaca kitab ini, karena bisa menjadikan sesat akan dirinya dan jika sudah tahu bacalah kitab ini, karena inilah jalan anbiya dan auliya yang soleh. Syareat dengan tiada hakikat hampa, hakikat dengan tiada syareat batil yaitu sia-sia.
Adapun bernama rahasia itu sir Allah juga, adapun kita ini tiada tahu kalau tiada guru yang mempunyai ilmu yang hak maka tiada dapat perkataan ini karena ini adalah kesudahan ilmu, tiada lagi di dalam kitab.
Adapun kitab ini bertubuhkan Muhammad zahir batin, bertubuhkan roh namanya, maka tiada kita kenang-kenang lagi hati dan tubuh. Artinya Muhammad jua yang jadi tubuh kita ini. Jadi hakikatnya kita ini bertubuh roh idhafi jua, sebab Muhammad itulah yang bernama Rahasia atau sir Allah.

INILAH PUJI-PUJINYA YANG TERHIMPUN DIDALAM FATIHAH
بسم الله                           = Aku menjadikan diri-Ku
الرحمن                          = Aku mengadakan Muhammad        
الرحيم                           = Aku mengatakan rahAsia-Ku          
الحمد الله                        = Ya Muhammad aku jua memuji diri-Ku
رب العالمين                   = Ya Muhammad yang berbuat itu aku jua zahir dan batin
الرحمن الرحيم                = ya Muhammad yang membaca Fatihah itu Aku jua memuji diriKu
مالك يوم الدين                = Ya Muhammad engkau jua ganti kerajaan-Ku tiada lain yang
                                        sembahyang itu aku jua
اياك نعبد                        = Ya Muhammad Aku memuji akan diri-Ku  
واياك نستعين                  = Ya Muhammad tiada yang tahu akan diri-Ku hanya engkau         
اهدنا الصراط المستقيم     = Ya Muhammad yang ghaib itu Aku, dengan kamu kemuliaanku
صراط الذين انعمت عليهم  = Ya muhammad sebab dengan sabda-Ku maka sekalian alam ini ada
غيرالمغضوب عليهم        = Ya Muhammad tiada Aku katakan rahasia-Ku kepada mereka,
     karena Aku kasih kepada Umatku
ولا الضآلين                    = Ya Muhammad jika tiada kasih-Ku tiada engkau tahu akan rahasiaKu
آمن                               = Ya Muhammad engkau ganti rahasia-Ku

PASAL : PADA MENYATAKAN TAKBIRATUL IHRAM DAN AL-FATIHAH
Bermula syarat pada takbiratul ihram itu 4 perkara, yaitu :
1. Mi’raj           3. Tawakal
2. Munajah      4. Berkata-kata serta Allah

Adapun tempatnya mi'raj itu pada kata ....................... maka kita iktikadkan ..............................................
menilik akan cahayanya yang amat indah
Adapun tempatnya munajah itu pada kata الله اكبر maka kita iktikadkan sudah sampai kepada tuhan dan telah bertemu di sana
Adapun tempatnya tawakal itu pada kata وَجَّهْتُ  dan seterusnya, maka kita i’tikadkan seluruh jiwa raga kita ini kira serahkan kepada tuhan semata-mata tiada lagi yang ada pada kita.
Adapun tempatnya berkata-kata serta Allah itu pada tatkala kita membaca Al-fatihah, maka kita i’tikadkan bertemu dan berhadapan dengan Allah dan akhirnya bersatu.
Tatkala kita berkataبسم الله الرّحمن الرّيم  maka tuhan berkata : Telah menyebut akan daku oleh hambaku.
Tatkala kita berkata الحمدالله رب العالمين maka tuhan berkata : Telah memuji akan daku oleh hamba-Ku
Tatkala kita berkata الرجمن الرحيم maka tuhan berkata Telah datang puji atas-Ku oleh hamba-Ku
Tatkala kita berkataمالك يوم الدين maka tuhan berkata: Telah membesarkan akan Daku oleh hamba-Ku
Tatkala kita berkata اياك نعبد واياك نستعين maka tuhan berkata : Inilah antara-Ku dengan hamba-Ku, bagi hamba-Ku apa-apa yang dipintanya
Tatkala kita berkata صراط الذين انعمت عليهم غير المغضوب عليهم  اهدنا الصراط المستقيم maka tuhan berkata : Inilah bagi hamba-Ku, bagi hamba-Ku apa yang dipintanya Aku jua yang memberi.
Tatkala kita berkata : آمين dengan tulus ikhlas, maka firman Allah آمين itu empat hurufnya, maka Aku akan beri 4 keberuntungan, yaitu :
1.      Akan diselamatkan lewat di atas titian shirathal mustaqiim seperti kilat
2.      Akan dimaksukkan kedalam syorga tanpa kira-kiranya
3.      Akan dilepaskan dari neraka jahim
4.      Akan diberi kesempatan melihat wajah Allah
Sabda Nabi : سَتَرَوْنَ رَبَّكُمْ كَمَا ثَرَوْنَ القَمَرَ لَيْلَةَ البَدْرِ
Artinya : Akan kamu lihat tuhanmu sebgaimana kamu melihat bulan purnama
وَالإِيْمَانُ مِنَ انْجَنَّةِ
Dan iman itu dari pada syorga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

INFO PENDAFTARAN SANTRI BARU (PPDB) PESANTREN TEI MULTAZAM

INFO PENDAFTARAN SANTRI BARU PPDB PESANTREN TEI MULTAZAM  Tahun Pelajaran 2025/2026 Berikut link Info Pendaftaran Santri Baru Pesantren Tahf...